Cari Blog Ini

Senin, 27 Oktober 2014

"Lega Bapak Ditangkap, meski Sakitnya tuh disini...."














SEDERHANA: Lala menangis terharu di pelukan Joris Lato karena mendapat kejutan pada hari ultahnya. (Eko Priyono/Jawa Pos)
SEDERHANA: Lala menangis terharu di pelukan Joris Lato karena mendapat kejutan pada hari ultahnya. (Eko Priyono/Jawa Pos)

Lala (nama samaran), siswi SD kelas VI yang sedang mengandung lima bulan karena perbuatan bapak kandung dan gurunya, belum bisa menghilangkan kesedihannya. Di tengah kemelut itu, Lala merayakan ulang tahun di Rumah Aman bersama keluarga barunya Sabtu malam (25/10).
* * *
AIR mata mengalir cukup deras dari mata sayu Lala yang sedang bersimpuh menghadapi enam orang dewasa yang mengadilinya Sabtu malam lalu. Perasaan bersalah karena bangun kesiangan membuatnya tidak berdaya untuk membela diri.
Beberapa pertanyaan yang terlontar tidak mampu membuat bibirnya bergerak sekadar mengajukan alasan untuk menutupi kesalahan. Justru, air mata kian melimpah di pipinya meski tertutup rambut yang menjuntai ke depan. Telapak tangan yang sibuk mengusap wajah semakin menunjukkan bahwa dia sedang menangis.
Lala semakin tidak bisa berkutik ketika ditanya alasannya yang tidak mau makan siang. Jari tangan kanannya terlihat membersihkan kuku jari tangan kiri yang sebenarnya tidak kotor. Dia pun hanya duduk pasrah tanpa perlawanan.
Tiba-tiba, Joris Lato yang memulai ’’persidangan’’ itu langsung mendekap tubuh remaja 15 tahun tersebut sembari membisikkan sesuatu. ’’Selamat ulang tahun, ya,’’ ucap direktur Yayasan Embun Surabaya itu dengan nada lembut. Tangannya berusaha mengusap air mata Lala yang meleleh. Lala langsung tersadar bahwa dia baru saja dikerjai keluarga barunya.
Senyum lepas nan bahagia langsung mengembang dari bibir Lala. Air matanya malah semakin leleh, tapi disertai senyum bahagia. Saking bahagianya, dia memeluk tubuh Joris cukup lama. Pelukan baru terlepas ketika penghuni Rumah Aman lainnya mendadak muncul membawa sebuah kue tar dengan lilin plus dua piring martabak.
Delapan batang lilin yang sudah menyala tidak kunjung ditiup. Tampaknya, Lala masih terbenam dalam perasaan membuncah karena tidak menduga akan mendapat kejutan seperti itu. Remaja berparas manis itu pun terus memeluk tubuh Joris yang sudah berkali-kali meminta agar lilinnya segera ditiup.
Nyanyian lirih lagu ulang tahun membuat Lala beranjak untuk meniup lilin. Tak lupa, dia menyelipkan doa yang sangat singkat. ’’Semoga sukses,’’ ucapnya dan lanjut meniup lilin diselingi tepuk tangan manusia yang berada di sebuah ruangan berukuran 3 x 4 meter persegi itu. Satu per satu penghuni Rumah Aman menyalami sembari mengucapkan selamat.
Wajahnya pun kini tidak lagi muram. Senyum yang ditahan membuat dia terlihat begitu bersemangat untuk segera membagi kue tar ke teman-temannya. Meski begitu, mulutnya tetap terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Celetukan teman yang menanyakan perasaannya saat itu pun dijawab singkat. ’’Gak ruh (tidak tahu, Red),’’ ujarnya sambil terus membagikan kue.
Menggoda Lala saat ulang tahun sebenarnya direncanakan mendadak. Ceritanya, Lala sempat mengaku Sabtu lalu dirinya berulang tahun. Tapi, dia terlihat sedih karena tidak ada yang memberikan ucapan selamat. Joris yang menjadi bapak asuh tebersit untuk merancang pesta ulang tahun yang sederhana.
Dia bersama penghuni Rumah Aman iuran untuk membeli kue tar. Tidak mudah mencari kue tar pada malam Minggu. Untung saja, kue yang dicari akhirnya didapat setelah berkeliling selama hampir satu jam. Hidangan pelengkapnya adalah dua piring martabak dan sebotol cola ukuran besar. ’’Tolong jangan dilihat kuenya. Kami tulus, yang penting kamu senang,’’ ucap Joris yang disambut pelukan Lala dan ucapan terima kasih.
Lala masih menunjukkan perasaannya yang sama sekali tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu. Dia masih merasakan bahwa persidangan itu dilakukan karena dirinya melakukan kesalahan. Tapi, semua sudah klir dan dia tersadar bahwa yang dialaminya adalah perayaan ulang tahun.
Sejak kehamilannya mencuat, Lala tidak lagi tinggal di rumahnya. Apalagi, diketahui selama ini dia mendapat perlakuan kekerasan seksual dari bapaknya. Lala kini tinggal di sebuah Rumah Aman di kawasan Surabaya Utara. Di rumah yang sangat dirahasiakan itu, dia tinggal bersama keluarga barunya.
Siapa pun tidak mengira rumah bercat putih itu merupakan tempat persembunyian Lala. Tidak ada plakat tulisan apa pun. Dari luar, terlihat tak ada bedanya dengan rumah penduduk lain. Lala sengaja ditempatkan di sana untuk memulihkan kondisinya yang shock dengan pengalaman yang menimpanya.
Ada perubahan drastis pada Lala sejak tinggal di sana. Ketika baru menginjakkan kaki di rumah tersebut, Lala sangat pendiam. Dia lebih banyak menyendiri dan sibuk sendiri. Setelah tiga hari berselang, kondisi Lala membaik. Remaja yang hobi membaca itu pun mulai berkomunikasi dengan penghuni Rumah Aman lainnya.
Saat ini Lala memang berhenti sekolah untuk sementara. Para relawan berusaha mengembalikan rasa percaya diri yang sempat terkikis karena pengalaman pahit yang dialaminya. Kepingan bayangan perlakuan keras sang bapak masih melekat di benak Lala.
Jejak perlakuan itu masih terlihat jelas ketika melihatnya. Sebuah luka memar masih membekas di bawah mata sebelah kanan. Ada juga luka bekas sulutan rokok di tangan kirinya. Dari cerita Lala, itu buah perlakuan bapaknya yang sedang marah.
Kepada pengasuhnya, Lala beberapa kali menanyakan apakah bapaknya sudah ditangkap polisi. Dia menunjukkan rasa lega dan tenang ketika mendengar polisi sudah menangkap bapaknya. Pengasuh pun sempat mengabarkan bahwa bapaknya tidak mengakui perbuatannya. ’’Yo mesti ae gak mau ngaku,’’ ucap Joris menirukan ucapan Lala.
Selama tinggal di Rumah Aman, Lala sering mengisi waktu dengan bermain komputer. Sejumlah buku bacaan sempat dibaca meski tidak sampai tuntas. Dia pun bisa menuliskan nama dan identitasnya sendiri. Hal itu sekaligus membantah tudingan bahwa Lala memiliki keterbelakangan mental seperti yang dituduhkan sebelumnya.
Terbukti, ketika pura-pura dimarahi, Lala bersedih dan menangis. Ketika tahu dikerjai, dia langsung tertawa senang.
Lala yang awalnya tidak mudah percaya sama orang di sekelilingnya juga mulai berubah. Dia sering bermain dan menggoda sesama penghuni Rumah Aman. Termasuk ketika melihat televisi setelah perayaan ulang tahun Sabtu malam. Dia sempat melontarkan sepenggal lirik lagu Cita Citata. ’’Sakitnya tuh di sini...,’’ ucap Lala sembari menunjuk dirinya sendiri disambut gelak tawa keluarga Rumah Aman. 

Sabtu, 30 Agustus 2014

Mengapa penting mempelajari HIV/AIDS ?



·  Apa itu HIV?
HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.

Bagaimana bentuk HIV ?
·  Bagaimana virus HIV bisa menimbulkan rusaknya sistem kekebalan manusia ?
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan memanipulasi mesin fotocopynya hingga rusak setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
·  Dimanakah virus HIV ini berada ?
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain karena diperkirakan akan membutuhkan sekitar 2 liter cairan tersebut untuk dapat memaparkan HIV kepada kita.

·  Apakah CD4 itu ?
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda menyerupai selubung anti peluru yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD 4 sangat penting bagi manusia karena ia berperan untuk memerangi dan melawan berbagai macam infeksi yang menyerang tubuh kita, berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia sehingga manusia yang tingkat CD4nya menurun bahkan hingga titik Nol akan berkurang bakan tidak mempunyai sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun.

Bagaimana bentuk CD4 kita ?


·  Apa fungsi sel CD4 ini sebenarnya ?
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia

Bagaimana HIV mempengaruhi CD4 kita ?
Virus HIV mempunyai cara khusus untuk merusak sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara reverse transcriptase atau Rekayasa ulang. Virus ini masuk dengan menyamar menyerupai CD4  kita sehingga CD4 asli tidak akan mengenalinya sebagai musuh dan mengijinkan virus ini memerintahkan sel DNA untuk memperbanyak dirinya bukan memperbanyak sel CD4.
  
·  Apa gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala Minor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.


·  Apakah AIDS itu ?
 AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
·  Bagaimana HIV menjadi AIDS?
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
 

Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah, dan meninggal.


·  Apa itu VCT?
VCT adalah Voluntary Counseling and Testing, atau konseling dan test sukarela. Kegiatan konseling bersifat sukarela dan rahasia, dilakukan oleh seorang konselor VCT yang terlatih, dan dilakukan sebelum dan sesudah test darah untuk HIV di laboratorium. Tes HIV dilakukan setelah klien terlebih dulu menandatangani inform consent (surat persetujuan tindakan)




·  Apakah VCT penting ?
- penting untuk dapat mengakses ke semua layanan yang dibutuhkan terkait pencegahan dan pengobatan HIV, AIDS
- penting karena memberikan dukungan untuk kebutuhan kliennya seperti perubahan perilaku, dukungan mental, dukungan terapi ARV, dan pemahaman yang benar dan faktual tentang HIV, AIDS.
·  Dimana Saya bisa mendapat layanan VCT ?
VCT bisa didapat di tempat layanan kesehatan atau klinik yang menyediakan layanan VCT, puskesmas, Rumah Sakit dan Lembaga Sosial yang melayani VCT.
·  Siapa yang membutuhkan VCT ?
- mereka yang mau melakukan test HIV
- mereka yang pernah berperilaku berisiko terhadap penularan HIV di masa lalu dan ingin merencanakan masa depannya.

·  Bagaimana selanjutnya setelah melakukan VCT ?
Setelah melakukan VCT, Konselor anda akan mendampingi anda untuk melihat hasil bersama, bila didapat hasil Negatif maka Konselor akan meminta anda untuk tetap menjalani hidup dengan prilaku tidak beresiko tinggi. Namun bila hasil yang didapat Positif, maka Konselor anda akan mendampingi anda dan membimbing anda untuk menjalani prilaku hidup sehat, tidak beresiko tinggi yang dapat merugikan anda, keluarga anda serta lingkungan anda dan menjadwalkan test konfirmasi 3 bulan kedepan dengan kondisi stamina sehat.


·  Mengapa harus melakukan Test Konfirmasi ?
Biasanya Tes HIV ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil menggunakan jarum suntik sekali pakai, jika tes HIV ini menunjukkan hasil yang positif, maka darah pasien akan diambil sekali lagi, tes HIV akan dilakukan lagi dengan metode tes HIV yang berbeda untuk mendapatkan hasil tes HIV yang lebih akurat. Jika kita terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru akan membentuk antibodi tiga minggu hingga tiga bulan setelah kita terinfeksi. Masa ini disebut masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terpajan, atau melakukan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan setelah peristiwa berisiko sebelum kita melakukan tes HIV. Kita juga dapat langsung melakukan tes HIV, dan mengulangi tes HIV tiga bulan setelah peristiwa (bukan setelah tes pertama). Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menunjukkan hasil non-reaktif (negatif), tetapi walaupun begitu, jika kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain. Sebetulnya, selama masa awal infeksi ini, daya menular kita paling tinggi sehingga kita lebih mungkin menularkan orang lain kalau kita berperilaku berisiko. Menurut pedoman Kemenkes RI, hasil tes HIV yang non-reaktif tiga bulan atau lebih setelah peristiwa berisiko berarti kita tidak terinfeksi HIV, atau dalam kata lain, kita HIV-negatif.


Yayasan Embun Surabaya.
  


Senin, 25 Agustus 2014

Senjata-pria-hidung-belang

Surabaya diminta Sediakan Shalter Penampungan HIV atau AIDS

Surabaya diminta Sediakan Shalter Penampungan HIV atau AIDS

Yayasan Embun Surabaya on MetroTV


Yayasan Embun Surabaya (YES) adalah sebuah lembaga non pemerintah nirlaba yang memiliki fokus perhatian dan gerak aktifitas pada perlindungan dan pemberdayaan anak-anak dan perempuan dalam segala bidang kehidupan. “Menebar Kasih Dan Kelembutan” adalah Motto kami. Menebar kasih dan kelembutan menjadi dasar pendekatan kami dalam melakukan setiap kegiatan. 
Berdirinya Yayasan Embun Surabaya dilatarbelakangi oleh berbagai fenomena latent kurang produktif yang menyeruak dari dalam masyarakat dan kalangan pemerintah melalui kebijakannya khususnya bagi perlindungan dan pemberdayaan anak-anak dan perempuan. Melalui berbagai pengetahuan dan pengalaman yang cukup mumpuni di dalam pendampingan, pemberdayaan dan advokasi terhadap perlindungan anak-anak dan perempuan, kami tergerak untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan khususnya terhadap anak-anak dan perempuan.
Untuk mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi anak-anak dan perempuan, basis kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Embun Surabaya terdiri dari Advokasi Kebijakan, Riset Sikap dan Perilaku, Pendampingan litigasi dan psikososial pelaku dan korban bagi anak-anak (perempuan) yang berhadapan dengan hukum, pemberdayaan melalui pendekatan ketrampilan dan peningkatan life skill, dan penguatan kesadaran terhadap kesehatan anak-anak dan perempuan.    
Sejak berdirinya (2012) YES telah memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan tersebut dapat terealisasikan secara efektif dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik secara keorganisasian, jaringan, dan penguatan manajemen efektif dan berkelanjutan.

I am are my child's keeper



Doa Setiap Ibu

Saya berdoa Engkau menjadi mataku
dan mengawasi kemana dia pergi
dan membantunya untuk menjadi bijaksana
membantu saya untuk melepasnya
 
doa setiap ibu
setiap anak tahu
menuntunnya ke suatu tempat
membimbingnya dengan rahmat Mu
ke tempat di mana dia akan aman
 
Saya berdoa dia menemukan cahayaMu
dan menggenggamnya dalam hati
Saat kegelapan yang datang pada setiap malam
kami memikirkan dia di mana kau berada
 
doa setiap ibu
setiap anak tahu
butuh menemukan tempat
membimbingnya ke suatu tempat
 
memberikan iman sehingga ia akan aman
membawanya ke tempat
membimbingnya dengan rahmat Mu
ke tempat di mana dia akan aman



I do not know how long I'll live
But while I live, Lord, let me give
Some comfort to someone in need
By smile or nod, kind word or deed.

And let me do what 'ere I can
To ease things for my fellow man.
I want naught but to do my part
to lift a tired or weary heart.

To change folks' frowns to smiles again.
Then will I not have lived in vain.
And I'll not care how long I'll live
If I can give... and give...
and give

I am are my child's keeper
until she's mature enough to keep herself.

SAHABAT, YUK LAPANGKAN HATI KITA

Semoga para sahabat diberkahi oleh Allah SWT hati yang lapang, karena hati yang sempit sangat membuat hidup kita susah untuk menjalani segala ikhtiar.


Hati yg lapang dapat diibaratkan sebuah lapangan yg luas, membentang dari Timur ke Barat, Utara ke Selatan.. walaupun ada anjing ada ular ada kecoa, macan, singa, dinosaurus sekali pun pasti yang namanya lapangan akan tetap luas. Aneka binatang buas yg ada malah makinkeliatan kecil - kecil dibanding dgn luasnya lapangan. Sebaliknya hati yg sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah kamar mandi umum dipinggir kali, bayarnya 500 kalau pipis, 1000 kalau kita madi sama BAB.. sempit, bau, kotor, begitu kita masuk, eh didalam ada  tikus sama kecoa yang udah nungguin aja langsung jadi masalah... Belum lagi kalau terus dimasukkan anjing, atau binatang lain..pasti deh akan lebih bermasalah lagi.

Entah kenapa ya kita sering terjebak dalam pikiran yg membuat hari-hari kita menjadi hari yg ga nyaman bikin pikiran kita keruh penuh rencana-rencana buruk. Waktu demi waktu yg dilalui sering banget dikasih warna pakai kondisi hati yg mendidih bergolak penuh ketidaksukaan, iri hati, dengki terkadang kebencian bahkan lagi dendam kesumat. Capek kan ya rasanya... ga enak.. Mau tidur otak mikir keras - keras sekeras batu kali di sungai Bengawan Solo, susun menyusun rencana bagaimana cara untuk memuntahkan kebencian, iri hati, dengki yang berkesumat seperti sumbat di lubuk hati supaya terpuaskan hatinya dan merasa diatas angin (walau angin ga bisa di injak ya..) terhadap orang yang dibencinya.Tuh kan, bobo ga enak, makan enak ga enak teteeep ga jd berkah.. penuh curiga, suudzon... Astagfirullah... pasti ga enak..

Sahabat. Benar - benar menderitanya orang-orang yg disiksa oleh kesempitan hati.. Mudah tersinggung, curiga, dibutakan oleh hawa nafsu yang membara layaknya Kompor Rinai si Api Biru...(bukan iklan koq.. beneran ga dibayar sama Rinai.. ini gratis..) Sering kita dengar, temui, atau mungkin kita juga termasuk orang-orang yg dililit derita akibat rasa bencinya... Padahal ternyata Para Rosul Allah, Para Sahabat Rosul, Para wali Allah, Para Alim Ulama selalu memberikan contoh kepada kita, Manusia yang disayang Allah adalah Insan yg ikhlas, yg berjiwa besar bukanlah pendendam pembenci atau si busuk hati. Yang dicontohkan oleh para Beliau justru pribadi-pribadi yg berdiri kokoh bagai tembok tegar sama sekali tidak terpancing oleh caci maki cemooh benci dendam dan perilaku-perilaku rendah lainnya. Sungguh pribadi bagai pohon yg akar menghunjam ke dalam tanah begitu kokoh dan kuat hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun tetap mantap tak bergeming.

Tetapi orang-orang yg menyempitkan hatinya dan fikirannya,  mengutamakan amarah membara, iri dan dengki hatinya pun dendam kesumat. Nabi Muhammad SAW manusia yg sempurna tetap saja pernah dihina dicela dan dilecehkan. Bagaimana mungkin model kita ini tak ada yg menghina ? Padahal kita ini hina betulan..
Ingatlah bahwa Allah hanya memberi kesempatan 1 ( satu ) kali di dunia ini, cuma sebentar kan? dan lagi belum tentu  kita diberi Allah SWT berkah kesehatan dan panjang umur.. jadi... amat rugi jikalau kita tak bisa menjaga suasana hati ini. Percayakah sahabat, bahwa kekayaan yg paling mahal kehidupan ini adalah hati kita ini. Dimana saat kekurangan duniawi, kita tetap bisa merasakan kebahagian, kenyamanan.. walau rumah kita sempit tapi kalau hati kita ‘plooong’ lapang maka rasanya kita ini KAYAAAA... Walaupun tubuh kita tidak dibungkus oleh pakaian mahal, kalau hati kita ceria sehat, otomatis bibir akan menyunggingkan senyum yang indah, perhiasan Asli dari Allah.. Walaupun badan kita lemes tapi kalau hati kita tegar akan terasa mantap. Walaupun mobil kita merek murahan motor kita model sederhana tapi kalau hati kita indah akan tetap terhormat. Walaupun kulit kita kehitam-hitaman tapi kalau batinnya jelita akan tetap mulia. Sebalik apa arti rumah yg lapang kalau hati sempit?! Apa arti Fried Chicken, Burger, Bistik dan segala makanan enak lain kalau hati sedang membara ?! Apa artinya raungan ber-AC kalau hati mendidih ?! Apa arti mobil BMW kalau hatinya bolong - bolong??.. duuh...
 
Terus, gimana cara kita mengatasi perasaan-perasaan seperti ini ? Yang pasti, pertama kita harus menyiapkan hati kita untuk bisa menerima kekecewaan, krn hidup ini tak akan selama sesuai dengan keinginan kita. Seperti pepatah mengatakan ’sedia payung sebelum hujan’. Artinya hujan atau ga hujan kita pasti sudah siap.
Hal kedua yg harus kita lakukan adalah belajar ikhlas, kalau toh ada orang yg mengecewakan kita, ikhlaskan, dijalani dengan keikhlasan, Insya Allah.. Suratan allah tidak ada satu manusia pun yang bisa menebak jalanNYa.. apa yang terjadi pada kita, Allah sudah punya rencanaNya sendiri.. jangan memaksakan diri dan hati untuk menuruti rasa dengki, dendam, dan amarah..sebab kita akan jadi rugi sendiri. Dijalani, tetap berikhtiarlah dijalan Allah, Karena membagikan rizki adalah ALLAH, yg mengangkat derajat adalah ALLAH, yg menghinakan juga ALLAH.. Tak perlu kita pusing dgn segala hinaan orang, karena sampai ‘dower’ pun bibirnya menghina kita sungguh tak akan kurang permberian ALLAH kepada kita. Mati-matian ia menghina yakinlah kita tak akan hina dengan penghinaan orang. Kita akan hina hanya karena kelakuan hina kita sendiri.

Nabi  Muhammad SAW dihina tapi toh tetap cemerlang bagai intan mutiara...Sedangkan yang menghina, sang Abu Jahal sengsara hidupnya. Siapa yg menabur angin akan menuai badai. 

Dikisahkan ketika Nabi Isa as dihina ia tetap senyum tenang dan mantap tak sedikitpun ia menjawab atau membalas dengan kata-kata kotor mengiris tajam seperti yg diucapkan si penghinanya. Ketika ditanyakan oleh sahabat-sahabat “Ya Rabbi kenapa engkau tak menjawab dgn kata-kata yg sama ketika engkau dihina malah Baginda menjawab dgn kebaikan ?” Nabi Isa as menjawab : “Karena tiap orang akan menafkahkan apa yg dimilikinya. Kalau kita memiliki keburukan maka yg kita nafkahkan adl keburukan kalau yang kita miliki kemuliaan maka yg kita nafkahkan juga kata-kata yg mulia.”  

Sungguh seseorang itu akan menafkahkan apa-apa yg dimilikinya. Ketika Ahnaf bin Qais dimaki-maki seseorang menjelang masuk ke kampung “Hai kamu bodoh gila kurang ajar!” Ahnaf bin Qais malah menjawab “Sudah ? Masih ada yg lain yg akan disampaikan ? Sebentar lagi saya masuk ke kampung Saya kalau nanti di dengar oleh orang-orang sekampung mungkin nanti mereka akan dan mengeroyokmu. Ayo kalau masih ada yang disampaikan sampaikanlah sekarang !”.

Dikisahkan pula di zaman sahabat ada seseorang yg marah-marah kepada seorang sahabat nabi “Silahkan kalau kamu ngomong lima patah kata saya akan jawab dgn 10 patah kata. Kamu ngomong satu kalimat saya akan ngomong sepuluh kalimat”. Lalu dijawab dgn mantap oleh sahabat ini “Kalau engkau ngomong sepuluh kata saya tak akan ngomong satu patah kata pun”.

Percayalah makin mudah kita tersinggung apalagi hanya dgn hal-hal yang sepele akan makin sengsara hidup ini. Padahal apa kita mau hidup yang cuma sekali ini sengsara ?? Justru sebaliknya bila kita ikhlas, Allah menjadikan orang-orang yg menyakiti kita sebagai ladang amal karena kalau tak ada yg menghina menganiaya atau menyakiti kapan kita bisa memaafkan? pun tanpa ikhlas, amalan sebesar apa pun juga tiada berarti di mata Allah..

Nah sahabat. Justru karena ada lawan ada yg menghina ada yg menyakiti kita bisa memaafkan. Kalau dia masih muda anggap saja mungkin dia belum tahu bagaimana bersikap kepada yg tua daripada sebel terus ngamuk kepadanya, walaupun saya yakin sahabat sanggup - sanggup saja melakukannya...Kalau dia masih kanak-kanak pahami bahwa tata nilai kita dengan dia berbeda, lagi pula mana mungkin kita tersinggung oleh anak kecil ?  Kalau ada orang tua yg memarahi kita jangan tersinggung, mungkin kita salah, atau mungkin dia khilaf krn terlalu tuanya. Yang pasti makin kita pemaaf makin kita berhati lapang makin bisa memahami orang lain maka akan makin aman dan tenteramlah hidup kita ini, Subhanallah.

MENJADI BAHAGIA BUKAN BAGAIMANA BISA TERSENYUM
NAMUN BAGAIMANA MENERIMA DENGAN HATI LAPANG


KOPI DAN KEHIDUPAN ANDA


Suatu hari, sebuah kelompok alumni universitas yang terdiri dari para sarjana sukses, berkumpul bersama untuk mengadakan acara reuni dengan mantan profesor mereka. Acara yang diadakan di kediaman sang profesor tersebut dihiasi hiruk pikuk dan canda tawa hingga tanpa mereka sadari pembicaraan berubah menjadi ajang curhat berisi keluh-kesah, stres dan kerasnya kehidupan.

Untuk menghangatkan suasana, sang profesor pergi ke dapur untuk meracik kopi. Sekembalinya dari dapur, ia membawa sebuah teko besar dan berbagai macam cangkir yang terbuat dari keramik, plastik, kaca, kristal dan beberapa cangkir murahan. Ia mempersilakan tamu-tamu beliau untuk menghidangkannya sendiri.

Ketika setiap mahasiswa menikmati sajian kopi, sang profesor berujar:
“Kalau kalian perhatikan, cangkir-cangkir yang bagus dipakai semua, yang tersisa hanyalah cangkir yang jelek dan murahan. Walaupun wajar bagi kalian untuk mengambil yang terbaik bagi diri kalian, itulah sumber stres dan masalah di dalam kehidupan kalian.

Tahukah kalian bahwa cangkir itu sendiri tidak merubah cita rasa kopinya. Terkadang cangkirnya lebih mahal dan menyembunyikan nilai kopi yang kita minum.
Sebenarnya yang kalian inginkan hanyalah kopi, bukan cangkirnya, tapi tanpa kalian sadari kalian mengambil cangkir yang paling bagus dan kalian mulai membandingkannya dengan cangkir orang lain.

Sekarang pertimbangkan hal ini: Jika kehidupan kita andaikan sebagai kopi; karir, uang dan jabatan sebagai cangkir. Mereka (karir, uang dan jabatan) hanyalah alat yang berfungsi untuk menampung kehidupan, dan jenis cangkir yang kita miliki tidak dapat menentukan atau pun merubah kualitas kehidupan yang kita miliki.

Begitu sering, karena terfokus pada cangkir, kita gagal menikmati kopi yang dihidangkan oleh Allah.”

Allah mendidihkan kopinya, bukan cangkirnya.

Selamat menikmati kopinya!

Minggat Setelah Menghamili—Segampang Itukah? WE SHOULDN'T BLAME TEEN MOTHERS, WE SHOULD BLAME OURSELF

”Waktu dia bilang, ’Mas, aku hamil,’ saya kaget. Siapa yang bakal mengurus bayi itu? Saya belum siap berumah tangga. pingin kabur saja.”—Agus.* 

”SETIAP tahun,” menurut Institut Alan Guttmacher, ”hampir satu juta gadis remaja hamil.” Dan, sebanyak ”78% remaja melahirkan dengan status tidak menikah”.Di masa lalu, kaum pria merasa wajib untuk bertanggung jawab atas bayi yang lahir akibat perbuatannya. Namun, seperti yang dikatakan buku Teenage Fathers, ”kehamilan di luar nikah sudah tidak lagi dianggap nista atau aib seperti dulu”. Di kalangan kaum muda di beberapa masyarakat, menghamili seseorang bahkan dipandang sebagai simbol status! Namun, hanya sedikit saja pemuda yang membuat komitmen jangka panjang dengan anak-anak yang lahir akibat perbuatan mereka. Banyak pemuda malah lepas tangan—atau bahkan minggat.*Namun, apakah seorang pemuda dapat sepenuhnya terbebas dari konsekuensi tingkah laku amoralnya? Seperti yang akan kita lihat, perbuatan seksual yang amoral sering berkonsekuensi seumur hidup bagi sang gadis maupun sang pemuda. Kaum muda dapat menghindari konsekuensi semacam itu dengan mengindahkan perintah yang termaktub dalam agama yang diyakininya untuk menghindari perbuatan seksual yang amoral. Minggat—Tidak Segampang Itu!!! Mengurus anak melibatkan pengorbanan besar dalam hal waktu, uang, dan kebebasan pribadi. Akan tetapi, banyak pemuda yang harus membayar mahal keegoisan mereka. Misalnya, pengadilan dan badan legislatif di banyak negeri semakin tidak menyukai pria-pria yang tidak menafkahi anak-anaknya. Begitu seorang pemuda dinyatakan sebagai ayah yang sah dari seorang anak, pemuda itu bisa jadi dituntut membayar kewajibannya selama tahun-tahun berikutnya—dan memang demikianlah seharusnya. Banyak pemuda terpaksa berhenti sekolah atau bekerja dengan gaji rendah untuk memenuhi kewajiban ini. ”Semakin muda usia seorang remaja menjadi ayah, semakin rendah pendidikan formal yang diperolehnya.” Dan, jika sang ayah tak kunjung memberikan uang tunjangan, maka utang yang akan ditanggungnya kian membesar.Tentu saja, tidak semua pemuda bersikap masa bodoh terhadap anak-anaknya. Banyak pemuda memiliki itikad baik pada mulanya. Menurut sebuah survei, 75 persen ayah muda menjenguk anak-anaknya di rumah sakit bersalin. Namun, tidak lama kemudian, banyak ayah muda kewalahan menghadapi tanggung jawab mengurus anak.Banyak yang merasa bahwa mereka sama sekali tidak memiliki keterampilan atau pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena malu akan ketidakmampuan mereka untuk menyediakan nafkah, akhirnya mereka lepas tangan. Meskipun demikian, penyesalan dapat menghantui seorang pemuda pada tahun-tahun mendatang. Seorang ayah muda mengakui, ”Kadang-kadang, saya bertanya-tanya bagaimana nasib putra saya. Saya merasa bersalah karena meninggalkan [dia], dan sekarang saya tidak tahu di mana dia berada. Mungkin suatu hari kelak dia akan menemukan saya.” Kerugian yang Diderita Anak-Anak Para ayah yang tidak bertanggung jawab ini juga harus mengatasi perasaan malu yang sangat hebat — Ketika menginjak usia 7-10 tahun, anak-anak yang dibesarkan oleh orang-tua tunggal cenderung memperoleh nilai-nilai yang lebih rendah, lebih bermasalah dalam hal perilaku, dan sangat cenderung menderita gangguan kesehatan kronis dan gangguan kejiwaan. 

Di antara anak-anak berusia belasan tahun dan awal dua puluhan yang dibesarkan dalam keluarga tanpa ayah, erat kaitannya dengan meningkatnya risiko kehamilan remaja, putus sekolah sewaktu SMU, pemenjaraan, dan pengangguran. Seperti yang diperlihatkan oleh banyak bukti sosial-ilmiah, anak-anak dari keluarga bercerai dan anak-anak di luar nikah kurang berhasil dalam beberapa aspek dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga yang utuh. Risikonya enam kali lipat bagi anak-anak dari keluarga dengan orang-tua tunggal untuk jatuh miskin. Besar kemungkinan mereka akan terus miskin.”Ingatlah bahwa risiko yang disebutkan di atas didasarkan atas penelitian statistik terhadap kelompok-kelompok responden dan tidak mutlak dialami oleh tiap-tiap individu. Banyak anak ternyata bertumbuh sebagai orang dewasa yang baik dan seimbang meskipun berasal dari latar belakang keluarga yang kurang ideal. Meskipun demikian, perasaan bersalah dapat sangat membebani seorang pemuda yang menelantarkan anaknya. ”Saya takut jangan-jangan saya telah menghancurkan kehidupannya untuk selama-lamanya,” kata seorang pria yang punya anak di luar nikah. Tantangan Dalam Memberikan NafkahTidak semua ayah muda lari dari tanggung jawab. Sewajarnyalah beberapa ayah muda merasa punya kewajiban moral terhadap anak-anak mereka dan dengan tulus ingin membantu mengasuh mereka. Namun, sering kali, teorinya lebih mudah daripada prakteknya. Umpamanya, seorang pria yang punya anak di luar nikah mungkin dibatasi hak hukumnya, sehingga sang ibu maupun orang-tuanya dapat mengendalikan seberapa sering—atau seberapa jarang—pria tersebut boleh menjumpai anaknya. ”Kami saling tidak mau mengalah, memperebutkan hak untuk mengasuh anak kami,” kata Agus, yang dikutip di awal. Mungkin saja ada keputusan yang dengan keras ditentang seorang ayah muda, seperti adopsi—atau bahkan aborsi.* ”Saya tidak sampai hati membiarkan mereka menyerahkan anak saya kepada orang tak dikenal,” keluh seorang ayah muda, ”tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa.”Beberapa pemuda bersedia menikahi gadis yang mengandung buah hubungan mereka.* Memang, perkawinan dapat menghindarkan sang gadis dari aib dan memungkinkan bayi mereka dibesarkan oleh orang-tua yang lengkap. Bahkan, terlepas dari perbuatan tercela itu, pasangan muda ini bisa jadi secara tulus saling mencintai. Namun, fakta bahwa sang pemuda sanggup menghamili seorang gadis sama sekali tidak berarti bahwa ia cukup matang secara mental dan emosi untuk menjadi seorang suami dan ayah. Itu juga tidak berarti bahwa ia sanggup menafkahi istri dan anaknya. Penelitian memperlihatkan bahwa pernikahan karena kecelakaan cenderung berumur pendek. Oleh karena itu, terburu-buru menikah tidak selalu menjadi jalan keluar yang bijaksana.Banyak pemuda memang bersedia menafkahi anak-anak mereka. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dibutuhkan tekad kuat di pihak seorang ayah muda untuk terus menyediakan nafkah selama suatu jangka panjang—bisa jadi selama 18 tahun atau lebih! Namun, bantuan keuangan yang konsisten dapat menyelamatkan sang ibu dan anak dari kemiskinan.Bagaimana dengan berbagi hak untuk mengasuh anak? Ini pun ternyata tidak mudah. Kadang-kadang, pihak orang-tua pemuda dan pemudi ini cemas jangan-jangan akan ada keterlibatan seksual lebih lanjut sehingga mereka tidak menganjurkan—atau bahkan melarang—pasangan ini untuk bertemu. Sang gadis sendiri mungkin memutuskan bahwa ia tidak ingin ada ”ikatan” apa pun antara anaknya dengan pria yang bukan suaminya. Bagaimanapun, jika sang ayah diizinkan untuk secara teratur menjumpai anaknya, keluarga sebaiknya memastikan bahwa pasangan ini tidak dibiarkan berdua-duaan, demi mencegah perbuatan tercela lebih jauh.Karena ingin dekat dengan anak mereka, beberapa pria yang punya anak di luar nikah mempelajari beberapa tugas dasar orang-tua, seperti memandikan, menyuapi, atau membacakan cerita untuk anak-anak mereka. Namun, meskipun sedikit perhatian pengasih dari sang ayah kepada anaknya sudah pasti lebih baik daripada tidak sama sekali, hal itu tidak dapat menggantikan kehadiran seorang ayah setiap hari. Dan, jika ibu sang anak menikah dengan pria lain, mungkin tidak banyak lagi yang dapat diperbuat ayah muda ini karena pria itulah yang sekarang bertugas mengasuh anaknya. Jadi, jelaslah bahwa punya anak di luar nikah mendatangkan banyak sengsara—bagi orang-tua maupun anak. Meskipun masalah kehamilan remaja ini bisa dihadapi dengan arif, kita hendaknya mencamkan baik-baik bahwa haluan terbaik adalah menghindari perbuatan amoral sejak awal. Seorang ayah muda mengakui, ”Begitu kita punya anak di luar nikah, kehidupan kita akan berubah selamanya.” Memang, seorang ayah muda mungkin harus menanggung konsekuensi kesalahannya seumur hidup.

 [Catatan Kaki] Beberapa nama telah diubah.


 Yang terbaik adalah menghindari perbuatan amoral sejak awal