p e r e m p u a n di Mimpi Rasti.
Cari Blog Ini
Minggu, 31 Agustus 2014
Sabtu, 30 Agustus 2014
Mengapa penting mempelajari HIV/AIDS ?
· Apa itu HIV?
HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus
yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.
|
||||
· Bagaimana virus HIV bisa menimbulkan
rusaknya sistem kekebalan manusia ?
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk
berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa
diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan memanipulasi mesin
fotocopynya hingga rusak setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup
banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus
menjadi sangat banyak.
|
||||
· Dimanakah virus HIV ini berada ?
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan
yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina
dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan
virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain karena diperkirakan akan membutuhkan sekitar 2 liter cairan tersebut untuk dapat memaparkan HIV kepada kita.
|
||||
· Apakah CD4 itu ?
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda menyerupai selubung anti peluru yang berada di
permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD 4 sangat penting bagi manusia karena ia berperan untuk memerangi dan melawan berbagai macam infeksi yang menyerang tubuh kita, berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel
darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi
yang masuk ke tubuh manusia sehingga manusia yang tingkat CD4nya menurun bahkan hingga titik Nol akan berkurang bakan tidak mempunyai sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik,
nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem
kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4
semakin lama akan semakin menurun.
Bagaimana bentuk CD4 kita ? |
||||
· Apa fungsi sel CD4 ini sebenarnya ?
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi
untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi
yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun
kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan
baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang
patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan
menimbulkan penyakit pada tubuh manusia
Bagaimana HIV mempengaruhi CD4 kita ? Virus HIV mempunyai cara khusus untuk merusak sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara reverse transcriptase atau Rekayasa ulang. Virus ini masuk dengan menyamar menyerupai CD4 kita sehingga CD4 asli tidak akan mengenalinya sebagai musuh dan mengijinkan virus ini memerintahkan sel DNA untuk memperbanyak dirinya bukan memperbanyak sel CD4. |
||||
· Apa gejala orang yang terinfeksi HIV
menjadi AIDS?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi): Gejala Mayor: - Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan - Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan - Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan - Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis - Demensia/ HIV ensefalopati Gejala Minor: - Batuk menetap lebih dari 1 bulan - Dermatitis generalisata - Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang - Kandidias orofaringeal - Herpes simpleks kronis progresif - Limfadenopati generalisata - Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita - Retinitis virus sitomegalo Kasus Dewasa: Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.
· Apakah AIDS itu ?
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. |
||||
· Bagaimana HIV menjadi AIDS?
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV
sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1: Periode Jendela - HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah - Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat - Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini - Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun: - HIV berkembang biak dalam tubuh - Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat - Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV -Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek) Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala) - Sistem kekebalan tubuh semakin turun - Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll - Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya Tahap 4: AIDS - Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah - berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah, dan meninggal.
|
Senin, 25 Agustus 2014
Yayasan Embun Surabaya on MetroTV
Yayasan Embun Surabaya (YES) adalah sebuah lembaga non pemerintah nirlaba
yang memiliki fokus perhatian dan gerak aktifitas pada perlindungan dan
pemberdayaan anak-anak dan perempuan dalam segala bidang kehidupan. “Menebar
Kasih Dan Kelembutan” adalah Motto kami. Menebar kasih dan kelembutan menjadi
dasar pendekatan kami dalam melakukan setiap kegiatan.
Berdirinya Yayasan Embun Surabaya dilatarbelakangi
oleh berbagai fenomena latent kurang produktif yang menyeruak dari dalam
masyarakat dan kalangan pemerintah melalui kebijakannya khususnya bagi
perlindungan dan pemberdayaan anak-anak dan perempuan. Melalui berbagai
pengetahuan dan pengalaman yang cukup mumpuni di dalam pendampingan,
pemberdayaan dan advokasi terhadap perlindungan anak-anak dan perempuan, kami
tergerak untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan khususnya terhadap
anak-anak dan perempuan.
Untuk mewujudkan perlindungan
dan pemberdayaan bagi anak-anak dan perempuan, basis kegiatan yang dilakukan
oleh Yayasan Embun Surabaya terdiri dari Advokasi Kebijakan, Riset Sikap dan
Perilaku, Pendampingan litigasi dan psikososial pelaku dan korban bagi
anak-anak (perempuan) yang berhadapan dengan hukum, pemberdayaan melalui
pendekatan ketrampilan dan peningkatan life skill, dan penguatan kesadaran
terhadap kesehatan anak-anak dan perempuan.
Sejak berdirinya (2012)
YES telah memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi perkembangan pendidikan di
Indonesia, khususnya bagi Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan
tersebut dapat terealisasikan secara efektif dengan adanya dukungan dari
berbagai pihak, baik secara keorganisasian, jaringan, dan penguatan manajemen
efektif dan berkelanjutan.
I am are my child's keeper
Doa Setiap Ibu
Saya berdoa Engkau menjadi mataku
dan mengawasi kemana dia pergi
dan membantunya untuk menjadi bijaksana
membantu saya untuk melepasnya
dan mengawasi kemana dia pergi
dan membantunya untuk menjadi bijaksana
membantu saya untuk melepasnya
doa setiap ibu
setiap anak tahu
menuntunnya ke suatu tempat
membimbingnya dengan rahmat Mu
ke tempat di mana dia akan aman
Saya berdoa dia menemukan cahayaMu
dan menggenggamnya dalam hati
Saat kegelapan yang datang pada setiap malam
kami memikirkan dia di mana kau berada
doa setiap ibu
setiap anak tahu
butuh menemukan tempat
membimbingnya ke suatu tempat
memberikan iman sehingga ia akan aman
membawanya ke tempat
membimbingnya dengan rahmat Mu
ke tempat di mana dia akan aman
I do not know how long I'll live
But while I live, Lord, let me give
Some comfort to someone in need
By smile or nod, kind word or deed.
And let me do what 'ere I can
To ease things for my fellow man.
I want naught but to do my part
to lift a tired or weary heart.
To change folks' frowns to smiles again.
Then will I not have lived in vain.
And I'll not care how long I'll live
If I can give... and give...
and give
I am are my child's keeper
until she's mature enough to keep herself.
until she's mature enough to keep herself.
SAHABAT, YUK LAPANGKAN HATI KITA
Semoga para sahabat diberkahi oleh Allah SWT hati yang lapang,
karena hati yang sempit sangat membuat hidup kita susah untuk menjalani
segala ikhtiar.
Hati yg lapang dapat diibaratkan sebuah
lapangan yg luas, membentang dari Timur ke Barat, Utara ke Selatan..
walaupun ada anjing ada ular ada kecoa, macan, singa, dinosaurus sekali
pun pasti yang namanya lapangan akan tetap luas. Aneka binatang buas yg
ada malah makinkeliatan kecil - kecil dibanding dgn luasnya lapangan.
Sebaliknya hati yg sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah
kamar mandi umum dipinggir kali, bayarnya 500 kalau pipis, 1000 kalau
kita madi sama BAB.. sempit, bau, kotor, begitu kita masuk, eh didalam
ada tikus sama kecoa yang udah nungguin aja langsung jadi masalah...
Belum lagi kalau terus dimasukkan anjing, atau binatang lain..pasti deh
akan lebih bermasalah lagi.
Entah kenapa ya kita sering
terjebak dalam pikiran yg membuat hari-hari kita menjadi hari yg ga
nyaman bikin pikiran kita keruh penuh rencana-rencana buruk. Waktu demi
waktu yg dilalui sering banget dikasih warna pakai kondisi hati yg
mendidih bergolak penuh ketidaksukaan, iri hati, dengki terkadang
kebencian bahkan lagi dendam kesumat. Capek kan ya rasanya... ga enak..
Mau tidur otak mikir keras - keras sekeras batu kali di sungai Bengawan
Solo, susun menyusun rencana bagaimana cara untuk memuntahkan kebencian,
iri hati, dengki yang berkesumat seperti sumbat di lubuk hati supaya
terpuaskan hatinya dan merasa diatas angin (walau angin ga bisa di injak
ya..) terhadap orang yang dibencinya.Tuh kan, bobo ga enak, makan enak
ga enak teteeep ga jd berkah.. penuh curiga, suudzon... Astagfirullah...
pasti ga enak..
Sahabat. Benar - benar menderitanya
orang-orang yg disiksa oleh kesempitan hati.. Mudah tersinggung, curiga,
dibutakan oleh hawa nafsu yang membara layaknya Kompor Rinai si Api
Biru...(bukan iklan koq.. beneran ga dibayar sama Rinai.. ini
gratis..) Sering kita dengar, temui, atau mungkin kita juga termasuk
orang-orang yg dililit derita akibat rasa bencinya... Padahal ternyata
Para Rosul Allah, Para Sahabat Rosul, Para wali Allah, Para Alim Ulama
selalu memberikan contoh kepada kita, Manusia yang disayang Allah adalah
Insan yg ikhlas, yg berjiwa besar bukanlah pendendam pembenci atau si
busuk hati. Yang dicontohkan oleh para Beliau justru pribadi-pribadi yg
berdiri kokoh bagai tembok tegar sama sekali tidak terpancing oleh caci
maki cemooh benci dendam dan perilaku-perilaku rendah lainnya. Sungguh
pribadi bagai pohon yg akar menghunjam ke dalam tanah begitu kokoh dan
kuat hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun tetap mantap tak
bergeming.
Tetapi orang-orang yg menyempitkan hatinya dan
fikirannya, mengutamakan amarah membara, iri dan dengki hatinya pun
dendam kesumat. Nabi Muhammad SAW manusia yg sempurna tetap saja pernah
dihina dicela dan dilecehkan. Bagaimana mungkin model kita ini tak ada
yg menghina ? Padahal kita ini hina betulan..
Ingatlah bahwa Allah
hanya memberi kesempatan 1 ( satu ) kali di dunia ini, cuma sebentar
kan? dan lagi belum tentu kita diberi Allah SWT berkah kesehatan dan
panjang umur.. jadi... amat rugi jikalau kita tak bisa menjaga suasana
hati ini. Percayakah sahabat, bahwa kekayaan yg paling mahal kehidupan
ini adalah hati kita ini. Dimana saat kekurangan duniawi, kita tetap
bisa merasakan kebahagian, kenyamanan.. walau rumah kita sempit tapi
kalau hati kita ‘plooong’ lapang maka rasanya kita ini KAYAAAA...
Walaupun tubuh kita tidak dibungkus oleh pakaian mahal, kalau hati kita
ceria sehat, otomatis bibir akan menyunggingkan senyum yang indah,
perhiasan Asli dari Allah.. Walaupun badan kita lemes tapi kalau hati
kita tegar akan terasa mantap. Walaupun mobil kita merek murahan motor
kita model sederhana tapi kalau hati kita indah akan tetap terhormat.
Walaupun kulit kita kehitam-hitaman tapi kalau batinnya jelita akan
tetap mulia. Sebalik apa arti rumah yg lapang kalau hati sempit?! Apa
arti Fried Chicken, Burger, Bistik dan segala makanan enak lain kalau
hati sedang membara ?! Apa artinya raungan ber-AC kalau hati mendidih ?!
Apa arti mobil BMW kalau hatinya bolong - bolong??.. duuh...
Terus,
gimana cara kita mengatasi perasaan-perasaan seperti ini ? Yang pasti,
pertama kita harus menyiapkan hati kita untuk bisa menerima kekecewaan,
krn hidup ini tak akan selama sesuai dengan keinginan kita. Seperti
pepatah mengatakan ’sedia payung sebelum hujan’. Artinya hujan atau ga
hujan kita pasti sudah siap.
Hal kedua yg harus kita lakukan
adalah belajar ikhlas, kalau toh ada orang yg mengecewakan kita,
ikhlaskan, dijalani dengan keikhlasan, Insya Allah.. Suratan allah tidak
ada satu manusia pun yang bisa menebak jalanNYa.. apa yang terjadi pada
kita, Allah sudah punya rencanaNya sendiri.. jangan memaksakan diri dan
hati untuk menuruti rasa dengki, dendam, dan amarah..sebab kita akan
jadi rugi sendiri. Dijalani, tetap berikhtiarlah dijalan Allah, Karena
membagikan rizki adalah ALLAH, yg mengangkat derajat adalah ALLAH, yg
menghinakan juga ALLAH.. Tak perlu kita pusing dgn segala hinaan orang,
karena sampai ‘dower’ pun bibirnya menghina kita sungguh tak akan
kurang permberian ALLAH kepada kita. Mati-matian ia menghina yakinlah
kita tak akan hina dengan penghinaan orang. Kita akan hina hanya karena
kelakuan hina kita sendiri.
Nabi Muhammad SAW dihina tapi
toh tetap cemerlang bagai intan mutiara...Sedangkan yang menghina, sang
Abu Jahal sengsara hidupnya. Siapa yg menabur angin akan menuai badai.
Dikisahkan ketika Nabi Isa as dihina ia tetap senyum tenang dan mantap
tak sedikitpun ia menjawab atau membalas dengan kata-kata kotor mengiris
tajam seperti yg diucapkan si penghinanya. Ketika ditanyakan oleh
sahabat-sahabat “Ya Rabbi kenapa engkau tak menjawab dgn kata-kata yg sama ketika engkau dihina malah Baginda menjawab dgn kebaikan ?” Nabi Isa as menjawab :
“Karena tiap orang akan menafkahkan apa yg dimilikinya. Kalau kita
memiliki keburukan maka yg kita nafkahkan adl keburukan kalau yang kita
miliki kemuliaan maka yg kita nafkahkan juga kata-kata yg mulia.”
Sungguh
seseorang itu akan menafkahkan apa-apa yg dimilikinya. Ketika Ahnaf bin
Qais dimaki-maki seseorang menjelang masuk ke kampung “Hai kamu bodoh
gila kurang ajar!” Ahnaf bin Qais malah menjawab “Sudah ? Masih ada yg
lain yg akan disampaikan ? Sebentar lagi saya masuk ke kampung Saya
kalau nanti di dengar oleh orang-orang sekampung mungkin nanti mereka
akan dan mengeroyokmu. Ayo kalau masih ada yang disampaikan sampaikanlah
sekarang !”.
Dikisahkan pula di zaman sahabat ada
seseorang yg marah-marah kepada seorang sahabat nabi “Silahkan kalau
kamu ngomong lima patah kata saya akan jawab dgn 10 patah kata. Kamu
ngomong satu kalimat saya akan ngomong sepuluh kalimat”. Lalu dijawab
dgn mantap oleh sahabat ini “Kalau engkau ngomong sepuluh kata saya tak
akan ngomong satu patah kata pun”.
Percayalah makin mudah
kita tersinggung apalagi hanya dgn hal-hal yang sepele akan makin
sengsara hidup ini. Padahal apa kita mau hidup yang cuma sekali ini
sengsara ?? Justru sebaliknya bila kita ikhlas, Allah menjadikan
orang-orang yg menyakiti kita sebagai ladang amal karena kalau tak ada
yg menghina menganiaya atau menyakiti kapan kita bisa memaafkan? pun
tanpa ikhlas, amalan sebesar apa pun juga tiada berarti di mata Allah..
Nah sahabat. Justru karena
ada lawan ada yg menghina ada yg menyakiti kita bisa memaafkan. Kalau
dia masih muda anggap saja mungkin dia belum tahu bagaimana bersikap
kepada yg tua daripada sebel terus ngamuk kepadanya, walaupun saya yakin
sahabat sanggup - sanggup saja melakukannya...Kalau dia masih
kanak-kanak pahami bahwa tata nilai kita dengan dia berbeda, lagi pula mana mungkin
kita tersinggung oleh anak kecil ? Kalau ada orang tua yg memarahi kita
jangan tersinggung, mungkin kita salah, atau mungkin dia khilaf krn terlalu tuanya. Yang pasti
makin kita pemaaf makin kita berhati lapang makin bisa memahami orang
lain maka akan makin aman dan tenteramlah hidup kita ini, Subhanallah.
MENJADI BAHAGIA BUKAN BAGAIMANA BISA TERSENYUM
NAMUN BAGAIMANA MENERIMA DENGAN HATI LAPANG
KOPI DAN KEHIDUPAN ANDA
Suatu hari, sebuah kelompok alumni universitas yang terdiri dari para
sarjana sukses, berkumpul bersama untuk mengadakan acara reuni dengan
mantan profesor mereka. Acara yang diadakan di kediaman sang profesor
tersebut dihiasi hiruk pikuk dan canda tawa hingga tanpa mereka sadari
pembicaraan berubah menjadi ajang curhat berisi keluh-kesah, stres dan
kerasnya kehidupan.
Untuk menghangatkan suasana, sang
profesor pergi ke dapur untuk meracik kopi. Sekembalinya dari dapur, ia
membawa sebuah teko besar dan berbagai macam cangkir yang terbuat dari
keramik, plastik, kaca, kristal dan beberapa cangkir murahan. Ia
mempersilakan tamu-tamu beliau untuk menghidangkannya sendiri.
Ketika setiap mahasiswa menikmati sajian kopi, sang profesor berujar:
“Kalau
kalian perhatikan, cangkir-cangkir yang bagus dipakai semua, yang
tersisa hanyalah cangkir yang jelek dan murahan. Walaupun wajar bagi
kalian untuk mengambil yang terbaik bagi diri kalian, itulah sumber
stres dan masalah di dalam kehidupan kalian.
Tahukah
kalian bahwa cangkir itu sendiri tidak merubah cita rasa kopinya.
Terkadang cangkirnya lebih mahal dan menyembunyikan nilai kopi yang kita
minum.
Sebenarnya yang kalian inginkan hanyalah kopi, bukan
cangkirnya, tapi tanpa kalian sadari kalian mengambil cangkir yang
paling bagus dan kalian mulai membandingkannya dengan cangkir orang
lain.
Sekarang pertimbangkan hal ini: Jika kehidupan
kita andaikan sebagai kopi; karir, uang dan jabatan sebagai cangkir.
Mereka (karir, uang dan jabatan) hanyalah alat yang berfungsi untuk
menampung kehidupan, dan jenis cangkir yang kita miliki tidak dapat
menentukan atau pun merubah kualitas kehidupan yang kita miliki.
Begitu sering, karena terfokus pada cangkir, kita gagal menikmati kopi yang dihidangkan oleh Allah.”
Allah mendidihkan kopinya, bukan cangkirnya.
Selamat menikmati kopinya!
Minggat Setelah Menghamili—Segampang Itukah? WE SHOULDN'T BLAME TEEN MOTHERS, WE SHOULD BLAME OURSELF
”Waktu dia bilang, ’Mas, aku hamil,’ saya kaget. Siapa yang bakal mengurus bayi itu? Saya belum siap berumah tangga. pingin kabur saja.”—Agus.*
”SETIAP tahun,” menurut Institut Alan Guttmacher, ”hampir satu juta gadis remaja hamil.” Dan, sebanyak ”78% remaja melahirkan dengan status tidak menikah”.Di masa lalu, kaum pria merasa wajib untuk bertanggung jawab atas bayi yang lahir akibat perbuatannya. Namun, seperti yang dikatakan buku Teenage Fathers, ”kehamilan di luar nikah sudah tidak lagi dianggap nista atau aib seperti dulu”. Di kalangan kaum muda di beberapa masyarakat, menghamili seseorang bahkan dipandang sebagai simbol status! Namun, hanya sedikit saja pemuda yang membuat komitmen jangka panjang dengan anak-anak yang lahir akibat perbuatan mereka. Banyak pemuda malah lepas tangan—atau bahkan minggat.*Namun, apakah seorang pemuda dapat sepenuhnya terbebas dari konsekuensi tingkah laku amoralnya? Seperti yang akan kita lihat, perbuatan seksual yang amoral sering berkonsekuensi seumur hidup bagi sang gadis maupun sang pemuda. Kaum muda dapat menghindari konsekuensi semacam itu dengan mengindahkan perintah yang termaktub dalam agama yang diyakininya untuk menghindari perbuatan seksual yang amoral. Minggat—Tidak Segampang Itu!!! Mengurus anak melibatkan pengorbanan besar dalam hal waktu, uang, dan kebebasan pribadi. Akan tetapi, banyak pemuda yang harus membayar mahal keegoisan mereka. Misalnya, pengadilan dan badan legislatif di banyak negeri semakin tidak menyukai pria-pria yang tidak menafkahi anak-anaknya. Begitu seorang pemuda dinyatakan sebagai ayah yang sah dari seorang anak, pemuda itu bisa jadi dituntut membayar kewajibannya selama tahun-tahun berikutnya—dan memang demikianlah seharusnya. Banyak pemuda terpaksa berhenti sekolah atau bekerja dengan gaji rendah untuk memenuhi kewajiban ini. ”Semakin muda usia seorang remaja menjadi ayah, semakin rendah pendidikan formal yang diperolehnya.” Dan, jika sang ayah tak kunjung memberikan uang tunjangan, maka utang yang akan ditanggungnya kian membesar.Tentu saja, tidak semua pemuda bersikap masa bodoh terhadap anak-anaknya. Banyak pemuda memiliki itikad baik pada mulanya. Menurut sebuah survei, 75 persen ayah muda menjenguk anak-anaknya di rumah sakit bersalin. Namun, tidak lama kemudian, banyak ayah muda kewalahan menghadapi tanggung jawab mengurus anak.Banyak yang merasa bahwa mereka sama sekali tidak memiliki keterampilan atau pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena malu akan ketidakmampuan mereka untuk menyediakan nafkah, akhirnya mereka lepas tangan. Meskipun demikian, penyesalan dapat menghantui seorang pemuda pada tahun-tahun mendatang. Seorang ayah muda mengakui, ”Kadang-kadang, saya bertanya-tanya bagaimana nasib putra saya. Saya merasa bersalah karena meninggalkan [dia], dan sekarang saya tidak tahu di mana dia berada. Mungkin suatu hari kelak dia akan menemukan saya.” Kerugian yang Diderita Anak-Anak Para ayah yang tidak bertanggung jawab ini juga harus mengatasi perasaan malu yang sangat hebat —
Ketika menginjak usia 7-10 tahun, anak-anak yang dibesarkan oleh orang-tua tunggal cenderung memperoleh nilai-nilai yang lebih rendah, lebih bermasalah dalam hal perilaku, dan sangat cenderung menderita gangguan kesehatan kronis dan gangguan kejiwaan.
Di antara anak-anak berusia belasan tahun dan awal dua puluhan yang dibesarkan dalam keluarga tanpa ayah, erat kaitannya dengan meningkatnya risiko kehamilan remaja, putus sekolah sewaktu SMU, pemenjaraan, dan pengangguran. Seperti yang diperlihatkan oleh banyak bukti sosial-ilmiah, anak-anak dari keluarga bercerai dan anak-anak di luar nikah kurang berhasil dalam beberapa aspek dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga yang utuh. Risikonya enam kali lipat bagi anak-anak dari keluarga dengan orang-tua tunggal untuk jatuh miskin. Besar kemungkinan mereka akan terus miskin.”Ingatlah bahwa risiko yang disebutkan di atas didasarkan atas penelitian statistik terhadap kelompok-kelompok responden dan tidak mutlak dialami oleh tiap-tiap individu. Banyak anak ternyata bertumbuh sebagai orang dewasa yang baik dan seimbang meskipun berasal dari latar belakang keluarga yang kurang ideal. Meskipun demikian, perasaan bersalah dapat sangat membebani seorang pemuda yang menelantarkan anaknya. ”Saya takut jangan-jangan saya telah menghancurkan kehidupannya untuk selama-lamanya,” kata seorang pria yang punya anak di luar nikah. Tantangan Dalam Memberikan NafkahTidak semua ayah muda lari dari tanggung jawab. Sewajarnyalah beberapa ayah muda merasa punya kewajiban moral terhadap anak-anak mereka dan dengan tulus ingin membantu mengasuh mereka. Namun, sering kali, teorinya lebih mudah daripada prakteknya. Umpamanya, seorang pria yang punya anak di luar nikah mungkin dibatasi hak hukumnya, sehingga sang ibu maupun orang-tuanya dapat mengendalikan seberapa sering—atau seberapa jarang—pria tersebut boleh menjumpai anaknya. ”Kami saling tidak mau mengalah, memperebutkan hak untuk mengasuh anak kami,” kata Agus, yang dikutip di awal. Mungkin saja ada keputusan yang dengan keras ditentang seorang ayah muda, seperti adopsi—atau bahkan aborsi.* ”Saya tidak sampai hati membiarkan mereka menyerahkan anak saya kepada orang tak dikenal,” keluh seorang ayah muda, ”tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa.”Beberapa pemuda bersedia menikahi gadis yang mengandung buah hubungan mereka.* Memang, perkawinan dapat menghindarkan sang gadis dari aib dan memungkinkan bayi mereka dibesarkan oleh orang-tua yang lengkap. Bahkan, terlepas dari perbuatan tercela itu, pasangan muda ini bisa jadi secara tulus saling mencintai. Namun, fakta bahwa sang pemuda sanggup menghamili seorang gadis sama sekali tidak berarti bahwa ia cukup matang secara mental dan emosi untuk menjadi seorang suami dan ayah. Itu juga tidak berarti bahwa ia sanggup menafkahi istri dan anaknya. Penelitian memperlihatkan bahwa pernikahan karena kecelakaan cenderung berumur pendek. Oleh karena itu, terburu-buru menikah tidak selalu menjadi jalan keluar yang bijaksana.Banyak pemuda memang bersedia menafkahi anak-anak mereka. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dibutuhkan tekad kuat di pihak seorang ayah muda untuk terus menyediakan nafkah selama suatu jangka panjang—bisa jadi selama 18 tahun atau lebih! Namun, bantuan keuangan yang konsisten dapat menyelamatkan sang ibu dan anak dari kemiskinan.Bagaimana dengan berbagi hak untuk mengasuh anak? Ini pun ternyata tidak mudah. Kadang-kadang, pihak orang-tua pemuda dan pemudi ini cemas jangan-jangan akan ada keterlibatan seksual lebih lanjut sehingga mereka tidak menganjurkan—atau bahkan melarang—pasangan ini untuk bertemu. Sang gadis sendiri mungkin memutuskan bahwa ia tidak ingin ada ”ikatan” apa pun antara anaknya dengan pria yang bukan suaminya. Bagaimanapun, jika sang ayah diizinkan untuk secara teratur menjumpai anaknya, keluarga sebaiknya memastikan bahwa pasangan ini tidak dibiarkan berdua-duaan, demi mencegah perbuatan tercela lebih jauh.Karena ingin dekat dengan anak mereka, beberapa pria yang punya anak di luar nikah mempelajari beberapa tugas dasar orang-tua, seperti memandikan, menyuapi, atau membacakan cerita untuk anak-anak mereka. Namun, meskipun sedikit perhatian pengasih dari sang ayah kepada anaknya sudah pasti lebih baik daripada tidak sama sekali, hal itu tidak dapat menggantikan kehadiran seorang ayah setiap hari. Dan, jika ibu sang anak menikah dengan pria lain, mungkin tidak banyak lagi yang dapat diperbuat ayah muda ini karena pria itulah yang sekarang bertugas mengasuh anaknya. Jadi, jelaslah bahwa punya anak di luar nikah mendatangkan banyak sengsara—bagi orang-tua maupun anak. Meskipun masalah kehamilan remaja ini bisa dihadapi dengan arif, kita hendaknya mencamkan baik-baik bahwa haluan terbaik adalah menghindari perbuatan amoral sejak awal. Seorang ayah muda mengakui, ”Begitu kita punya anak di luar nikah, kehidupan kita akan berubah selamanya.” Memang, seorang ayah muda mungkin harus menanggung konsekuensi kesalahannya seumur hidup.
[Catatan Kaki]
Beberapa nama telah diubah.
Yang terbaik adalah menghindari perbuatan amoral sejak awal
Sabtu, 23 Agustus 2014
PROFILE YAYASAN EMBUN SURABAYA
Sekilas Tentang Yayasan Embun Surabaya
Yayasan Embun Surabaya (YES) adalah sebuah lembaga non pemerintah nirlaba
yang memiliki fokus perhatian dan gerak aktifitas pada perlindungan dan
pemberdayaan anak-anak dan perempuan dalam segala bidang kehidupan. “Menebar
Kasih Dan Kelembutan” adalah Motto kami. Menebar kasih dan kelembutan menjadi
dasar pendekatan kami dalam melakukan setiap kegiatan.
Berdirinya Yayasan Embun Surabaya dilatarbelakangi
oleh berbagai fenomena latent kurang produktif yang menyeruak dari dalam
masyarakat dan kalangan pemerintah melalui kebijakannya khususnya bagi
perlindungan dan pemberdayaan anak-anak dan perempuan. Melalui berbagai
pengetahuan dan pengalaman yang cukup mumpuni di dalam pendampingan,
pemberdayaan dan advokasi terhadap perlindungan anak-anak dan perempuan, kami
tergerak untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan khususnya terhadap
anak-anak dan perempuan.
Untuk mewujudkan perlindungan
dan pemberdayaan bagi anak-anak dan perempuan, basis kegiatan yang dilakukan
oleh Yayasan Embun Surabaya terdiri dari Advokasi Kebijakan, Riset Sikap dan
Perilaku, Pendampingan litigasi dan psikososial pelaku dan korban bagi
anak-anak (perempuan) yang berhadapan dengan hukum, pemberdayaan melalui
pendekatan ketrampilan dan peningkatan life skill, dan penguatan kesadaran
terhadap kesehatan anak-anak dan perempuan.
Sejak berdirinya (2012)
YES telah memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi perkembangan pendidikan di
Indonesia, khususnya bagi Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan
tersebut dapat terealisasikan secara efektif dengan adanya dukungan dari
berbagai pihak, baik secara keorganisasian, jaringan, dan penguatan manajemen
efektif dan berkelanjutan.
VISI
Tercapainya kehidupan manusia yang sehat
dan sejahtera dan sadar akan hak-haknya
MISI
- Membangun kesadaran masyarakat untuk mendapat hak-haknya
- Mendorong terciptanya hubungan yang ideal antar sesamma manusia
- Membuka ruang dialog bagi individu dan masyarakat yang terpinggirkan
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kehidupan dan lingkungan yang sehat serta mampu melestarikannya
TUJUAN
Membangun kesadaran masyarakat untuk melindungi
hak-haknya dan melestarikan budaya hidup sehat dalam lingkungan yang sehat
KEGIATAN
- Advokasi
- Inisiasi dan supporting penyusunan rumusan kebijakan perlindungan anak dan perempuan kepada pemerintah
- Evaluasi rumusan kebijakan pemerintah terkait perlindungan anak dan perempuan
- Evaluasi pelaksanaan kebijakan perlindungan anak dan perempuan yang sedang diimplementasikan
- Analisa dan komparasi kebijakan perlindungan anak antara pelaksanaan dan penetapan
- Sosialisasi
- Inisiator rumusan materi sosialiasi sebuah kebijakan
- Organiser kegiatan sosialisasi
- Fasilitator Kegiatan Sosialisasi
- Penanganan dan Pendampingan
- Penanganan terhadap korban trafiking dan eksploitasi seks pada perempuan dan anak dengan memberikan intervensi medis, psikologis, psikososial, reintegrasi dan penguatan pendidikan.
- Pendampingan psikososial bagi korban atau pelaku (anak) yang berhadapan dengan hukum
- Pendampingan komunitas untuk pemberdayaan di bidang perlindungan dan pemberdayaan anak dan perempuan.
- Melakukan advokasi untuk kesehatan reproduksi pada anak-anak di kota Surabaya
- Bekerjasama dengan Bapemas Kota Surabaya melakukan sosialisasi pemberian informasi kesehatan reproduksi, HIV&AIDS dan pencegahan trafiking di sekolah SMP dan SMU di Surabaya
- Memberikan konseling pada anak yang sudah seksual aktif untuk melakukan perubahan perilaku {langsung maupun via phone dan sms}
- Melakukan referal pendampingan hukum untuk kasus eksploitasi seks dan trafiking yang berhadapan dengan hukum
- Melakukan rujukan pada kasus yang berkaitan dengan kesehatan pada pusat layanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta
- memberikan input produktif terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Penanggulangan dan Penanganan HIV dan AIDS Kota Surabaya
- Sosialisasi pencegahan dan penanganan kenakalan anak dan remaja Kota Surabaya
- Riset survey sikap dan perilaku pelajar SMK dalam pergaulan
Sekretariat
Harian
Jalan Asemrowo III no. 27 , Surabaya, Jawa Timur
Tlp.
(031)-5349189
E-mail : embunsurabaya@yahoo.co.id atau embunsurabaya@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)